Jumat, 16 September 2011

sintaksis bahasa indonesia


Frase
Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Sintaksis
logo FKIP NEW
oleh
1.    Mikyal Fatonah
2.    Putr Irwansyah
3.    Putri Anggraini
4.    Holisa Andini
5.    Iftitah Ida Agustia
6.    Gina Muzayana
7.    Bq. Dina Wulandari
8.    Ni Luh Novi

UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH 
2011
BAB II                                                PEMBAHASAN
1.    FRASE
1.1  Pengertian Frase
Frase ialah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi unsur klausa. Artinya frase hanya memiliki satu fungsi saja, baik sebagai S, P, O, PEL, atau KET saja.
Frase merupakan satuan linguistik yang nonpredikatif, lebih besar dari kata dan lebih kecil dari klausa atau kalimat. Nonpredikatif maksudnya frase tidak memiliki predikat dalam strukturnya.
Frase mempunyai dua sifat, yaitu:
1.      Frase merupakan satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih.
2.      Frase merupakan satuan yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa, maksudnya frase itu selalu terdapat dalam satu fungsi unsur klausa, yaitu S, P, O, PEL, atau KET.
Contoh:
Pagi hari memiliki satu fungsi unsur klausa yaitu KET.
Sedang membaca memiliki satu fungsi unsur klausa yaitu P.

Frase berbeda dengan kata majemuk. Frase mempertahankan makna asalnya, sedangkan kata majemuk dapat membentuk makna baru. Misalnya, frase meja hijau akan bermakna meja yang berwarna hijau. Akan tetapi pada kata majemuk, meja hijau dalam bahasa Indonesia lebih bermakna siding atau pengadilan.
           
Jenis-jenis frase:
1.2  Frase Endosentrik
Frase endosentrik adalah frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, baik semua unsurnya maupun salah satu dari unsurnya (Ramlan, 2005:142). Frase Endosentris dapat pula diartikan sebagai frase yang distribusi unsur-unsurnya setara dalam kalimat. Maksudnya frase ini berdistribusi paralel (salah satu unsurnya dapat saling menggantikan).
Contoh kalimat:
Dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di perpustakaan.
Frase dua orang mahasiswa memiliki distribusi yang sama dengan unsurnya, baik dengan unsur dua orang maupun dengan unsur mahasiswa. Salah satu dari unsur tadi dapat saling menggantikan tanpa memperngaruhi makna kalimat.
·                     dua orang - sedang membaca buku baru di perpustakaan.
·                     - mahasiswa sedang membaca buku baru di perpustakaan.

Frase Endosentrik dapat dibesakan menjadi tiga golongan, yaitu:
1.    Frase endosentrik koordinatif
Frase endosentrik koordinatif adalah frase yang unsur-unsurnya setara. Kesetaraan itu dibuktikan oleh kemungkinan unsur-unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.
Misalnya, frase suami istri, seolah-olah berbunyi suami dan istri atau suami atau istri.

2.    Frase endosentrik atributif
Frase endosentrik atributif adalah frase yang unsur-unsurnya tidak setara. Unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan oleh kata dan atau atau.
Misalnya, frase sangat bangga, tidak dsapat diartikan sangat dan bangga, atau sangat atau bangga. Kata bangga adalah unsur pusat (UP) yang merupakan unsur terpenting, sedangkan kata sangat adalah unsur atribut (Atr).

3.    Frase endosentrik apositif
Frase endosentrik apositif adalah frase yang urutan komponennya dapat dipertukarkan.
Contoh kalimat:
Ahmad, anak pak Sastro sedang belajar.
Ahmad, - sedang belajar.
-          anak pak Satro sedang belajar.
Ahmad dan anak pak Sastro adalah komponen yang dapat saling dipertukarkan.

1.3  Frase Eksosentrik
Frase Eksosentrik
Frase Eksosentrik adalah frase yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsur-unsurnya (Ramlan, 2005:142). Artinya frase ini berdistribusi komplementer (salah satu unsurnya tidak dapat saling menggantikan).
Contoh kalimat:
Dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di perpustakaan.
Frase di perpustakaan adalah frase eksosentrik. Bukti bahwa unsur-unsur ini tidak dapat saling menggantikan:
·                     dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di –
·                     dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru – perpustakaan
secara keseluruhan, frase ini mengisi fungsi keterangan, jadi harus saling melengkapi.


1.4  Frase Nominal, Fase Verbal, Frase Numeralia, dan Frase Preposisi, dan Frase keterangan.
Berdasarkan persamaan distribusi dengan golongan atau kategori kata, frase dapat digolongkan menjadi enam, yaitu.
1.4.1         Frase Nominal
Frase nominal adalah frase yang memiliki distribusi yang sama dengan kata nominal. Misalnya, baju baru, mahasiswa baru, kapal terbang itu.

1.4.2         Frase Verba
Frase verba adalah frase yang memiliki distribusi yang sama dengan verba. Misalnya, akan pergi, sudah datang, makan dan minum.

1.4.3         Frase Numeralia (bilangan)
Frase bilangan adalah frase yang memiliki distribusi yang sama dengan kata bilangan. Misalnya, tiga ekor, lima botol, tiga puluh kilogram.

1.4.4         Frase Preposisi
Frase preposisi atau frase depan adalah frase yang ditandai adanya preposisi atau kata depan sebagai penanda dan dikuti kata atau kelompok kata (buakn klausa) sebagai petanda.
Contoh:
Penanda (preposisi) + petanda (kata atau kelompok kata)
dari kantor
ke depan rumah

1.4.5        Frase Keterangan yang memiliki distribusi yang sama dengan keterangan. Misalnya, kemarin pagi, tadi sore, sekarang ini.





1 komentar:

  1. Tipefacial Insights of Titanium dioxide SPIN - TITanium-Art
    Tipefacial Insights of Titanium galaxy watch 3 titanium dioxide SPIN mens wedding bands titanium This unique compound is one of the most titanium 170 welder widely used 2020 ford edge titanium for sale compounds in the world 2017 ford fusion energi titanium and is

    BalasHapus